Mengenal Sistem ABS (Antilock Brake System) yang Ada di Motor Yamaha

1 min read

Seiring dengan pesatnya perkembangan pasar otomotif di dalam negeri, teknologi yang digunakan pun kian canggih. Salah satunya adalah penggunaan sistem pengereman ABS atau antilock brake system dimana sedikit banyak mampu semakin menambah keselamatan pengguna ketika berkendara. Kendati demikian, sejatinya cara kerja ABS atau antilock brake system sendiri tak jauh berbeda dibandingkan rem standar, yakni memanfaatkan sistem rem “mengocok”. Hanya saja pola pengocokan sudah diatur secara komputasi, sehingga meski handle ditekan habis rem ABS tak akan langsung mengunci. Sementara untuk rem biasa ketika handle ditekan habis maka roda akan langsung berhenti, padahal dalam situasi seperti ini biasanya kondisi motor masih akan melaju, tidak serta merta bisa langsung berhenti.

Di atas kertas, terdapat tiga buah komponen utama yang terintegrasi untuk membuat sistem ABS atau antilock brake system bisa bekerja. Pertama yaitu sensor kecepatan, kemudian yang kedua dan terakhir ada hidrolik dan modul control unit.

Walaupun banyak diminati, fitur ABS atau antilock brake system di Indonesia masih belum banyak tersedia untuk pembeli, terutama jika dibandingkan dengan kendaraan di kawasan Eropa. Untuk Yamaha, di antaranya sudah terdapat pada varian Yamaha NMax dan Yamaha Lexi S. Namun, dengan adanya fitur ini harga jual Yamaha Lexi S pun turut naik dibandingkan sebelumnya.

Adapun sistem ABS di Yamaha NMax sendiri bakal aktif ketika motor melaju dalam kecepatan 10 kpj dan pengendara melakukan pengereman mendadak. Pada kondisi seperti di atas, komponen hydrolic dan control unit bakal bekerja mengatur tekanan minyak rem yang diberikan sehingga mencegah roda langsung terkunci.

Lantas, bagaimana efek yang ditimbulkan jika roda kendaraan langsung terkunci? Bila roda terkunci motor akan sulit dikendalikan dan bahkan hingga berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal. Penggunaan sistem ABS, memastikan kita tetap dapat mengendalikan kendaraan saat pengereman mendadak dilakukan, jadi bisa menghindar dari potensi kecelakaan dengan pengendara yang ada di depan.

 

Cara Perawatan Sistem ABS

 

Pada dasarnya, sistem pengereman ABS atau antilock brake system tidak memerlukan perawatan intensif yang membutuhkan biaya khusus. Dengan catatan selama kita menggunakan fitur ini secara wajar. Pencegahan dari kerusakan atau malfungsi bisa dilakukan pengguna dengan cara tidak memodifikasi bagian kaki-kaki atau roda yang tidak sesuai standar. Karena biasanya produk after market yang ditawarkan tidak sesuai spesifikasi sistem ABS hasil rancangan pabrikan.

Selebihnya, pengguna hanya perlu memonitor keausan kampas rem seperti motor pada umumnya. Biaya yang dibutuhkan untuk komponen ini pun relatif terjangkau dan mudah ditemukan, yakni berkisar antara Rp70 ribu – Rp90 ribu belum termasuk ongkos jasa pemasangan.

 

Kekurangan Sistem ABS atau antilock brake system

 

Kendati hadir sebagai teknologi terbaru, sistem rem ABS atau antilock brake system juga tak lepas dari adanya kekurangan. Salah satu yang paling mencolok adalah untuk pengereman jarak dekat sering terjadi salah perhitungan, sehingga rawan terjadi tubrukan dengan pengendara di depannya. Selain itu, sistem pengereman ABS juga belum bisa bekerja secara optimal dalam kondisi jalan berkerikil atau tidak rata, serta pada saat komponen rem basah terkena air. Jadi, pengguna kendaraan bermotor yang sudah menggunakan teknologi ini diharapkan bisa lebih cermat dan berhati-hati terhadap kondisi lingkungan sekitar. Bagaimana menurut Anda? Apakah informasi di atas cukup bermanfaat? Jangan lupa share dan komentar jika Anda punya pengalaman terkait sistem pengereman ABS yang bisa bermanfaat untuk pengguna lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.