JPasokan air bersih yang memadai merupakan kebutuhan essensial yang tidak bisa disepelekan. Pasalnya, selain untuk dikonsumsi air bersih juga sangat dibutuhkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari. Misalnya seperti, mencuci, mandi, pengairan tanaman, serta masih banyak lagi. Saking seringnya kita menggunakan air, dewasa ini proses distribusinya pun semakin mudah dan beragam. Salah satu metode paling umum yakni menggunakan pompa air yang diambil dari sumur atau disebut juga sebagai air tanah.
Dengan adanya pompa air pengguna kini tidak perlu lagi menimba secara manual untuk mengambil air yang ada di dasar tanah. Sebaliknya, peran tersebut sudah digantikan oleh mesin bertenaga listrik yang mengalirkan air ke bak-bak penampung atau langsung disemprotkan melalui selang. Memilih jenis dan tipe pompa air sendiri bisa dibilang susah-susah gampang, karena harus lebih dulu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang. Nah, jika Anda saat ini sedang berniat membeli pompa air baru untuk dipasang di rumah, berikut merupakan beberapa tips yang bisa dijadikan sebagai referensi.
1. Sesuaikan Budget
Hal paling mendasar dan pertama kali yang perlu diperhatikan ketika ingin membeli sesuatu adalah besaran budget yang dimiliki. Selain mempengaruhi merek dan kekuatan pompa air yang akan dibeli, hal ini juga mampu menghemat waktu Anda secara signifikan dengan cara mengeliminasi brand pompa air yang terlalu mahal atau justru terlalu murah.
2. Kedalaman Sumber Air
Jika dirasa budget sudah mendekati harga pasaran pompa air standar, maka faktor berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kedalaman air yang dihitung dari permukaan sumber air hingga dasar tanah. Informasi terkait kedalaman sumber air atau kedalaman sumur ini biasanya sering kali keliru karena hanya berupa asumsi dan perkiraan, sehingga agar jauh lebih akurat sebaiknya Anda mengukur langsung dengan menggunakan bambu atau benang yang diberi pemberat. Sementara jika tidak ingin repot, minta saja tukang ahli sumur untuk memastikan seberapa dalam sumber air yang nantinya akan digunakan.
3. Spesifikasi Mesin Pompa Air
Berbekal informasi kedalaman sumber air, maka saat ini Anda seharusnya sudah bisa menghitung serta memperkirakan jenis mesin pompa air yang dibutuhkan. Pada umumnya standard yang digunakan oleh produsen pompa air adalah kedalaman permukaan air maksimal dimana air dapat terhisap. Maksimal belum tentu juga optimal, pasalnya pada daya hisap maksimal, bisa jadi Anda hanya akan mendapatkan air sejumlah 1 liter dalam waktu satu jamnya. Hal ini tentu saja sangat tidak efisien dan boros energi. Contoh: Informasi spesifikasi daya hisap dari produsen umumnya mencantumkan 11 meter untuk jenis semi jet pump padahal idealnya cuma di kedalaman 7–9 m, jadi sebaiknya Anda memberikan kelebihan toleransi guna menjaga performa.
4. Pilih Jenis Pompa Air yang Sesuai Kebutuhan Rumah Tangga
Bagi yang tinggal di daerah dataran rendah atau kota dengan jumlah penduduk tidak terlalu padat seperti di Yogyakarta, rata-rata sumber air masih bisa dijangkau pada kedalaman 6-11 meter saja. Jadi, meskipun sudah menggunakan jasa dari PDAM masih banyak masyarakat yang mengandalkan pompa air reguler untuk memenuhi kebutuhan harian. Jenis pompa iar yang digunakan pun masih perlu disesuaikan dengan intensitas penggunaan serta jumlah penghuni. Akan sangat mubazir rasanya jika di rumah tidak ada aktivitas mencuci pakaian, memasak, atau hal intens lainnya namun justru menggunakan jenis pompa air jet pump berkekuatan besar. Sebaliknya, jika kebutuhan sangat besar maka diperlukan pompa air dengan voltase mumpuni agar tidak mengalami banyak kendala ketika digunakan.
Itulah tips singkat memilih pompa air yang bisa diterapkan. Selain pompa air standar, Anda juga bisa memilih untuk membeli pompa air mini dengan harga yang jauh lebih masuk akal. Fungsinya sendiri hampir sama dengan pompa air biasa, jadi sangat cocok bagi Anda yang sudah menggunakan layanan PDAM namun tetap ingin memanfaatkan air sumur. Semoga bermanfaat.